Solid work
Pengertian
SolidWork 3D
SolidWorks adalah software CAD 3D yang dikembangkan oleh
SolidWrks Coorporation yang sekarang sudah diakuisisi oleh Dassault systemes.
SolidWorks merupakan salah satu 3D CAD yang sangat populer saat ini di
Indonesia sudah banyak sekali perusahhan manufacturing yang mengimplementasikan
software SolidWorks.
Fungsi-fungsi
SolidWork
Solidwork merupakan software yang digunakan untuk membuat
desain produk dari yang sederhana sampai yang kompleks seperti roda gigi,
cashing handphone, mesin mobil, dsb. software ini merupakan salah satu opsi
diantara design software lainnya sebut saja catia, inventor, Autocad, dll.
namun bagi yang berkecimpung dalam dunia teknik khususnya teknik mesin dan
teknik industri, file ini wajib dipelajari karena sangat sesuai dan prosesnya
lebih cepat daripada harus menggunakan autocad. File dari solidwork ini bisa di
eksport ke software analisis semisal Ansys, FLOVENT, dll. desain kita juga bisa
disimulasikan, dianalisis kekuatan dari desain secara sederhana, maupun dibuat
animasinya.
SolidWorks dalam pengambaran / pembuatan model 3D
menyediakan feature-based, parametric solid modeling. Feature- based dan
parametric ini yang akan sangat mempermudah bagi usernya dalam membuat model
3D. karena hal ini akan membuat kita sebagai user bisa membuat model sesuai
dengan intiusi kita.
Tampilan
SolidWorks
Tampilan
software SolidWork tidak jauh berbeda dengan software – software lain yang
berjalan diatas windows, jadi tidak ada yang akan merasa aneh dengan tampilan
dari SolidWorks. gambar dibawah merupakan tampilan awal dari SolidWorks.
Recent Posts
SolidWorks 3D CAD.
Recent Posts
SolidWorks 3D CAD.
Tampilan
SolidWorks
Tampilan
software SolidWork tidak jauh berbeda dengan software – software lain yang
berjalan diatas windows, jadi tidak ada yang akan merasa aneh dengan tampilan
dari SolidWorks. gambar dibawah merupakan tampilan awal dari SolidWorks.
SolidWorks
menyediakan 3 templates utama yaitu:
1.
Part
Adalah sebuah object 3D yang terbentuk dari feature – feature. Sebuah part bisa menjadi sebuah komponen pada suatu assembly, dan juga bisa digambarkan dalam bentukan 2D pada sebuah drawing. Feature adalah bentukan dan operasi – operasi yang membentuk part. Base feature merupakan feature yang pertama kali dibuat. Extension file untuk part SolidWorks adalah .SLDPRT.
Adalah sebuah object 3D yang terbentuk dari feature – feature. Sebuah part bisa menjadi sebuah komponen pada suatu assembly, dan juga bisa digambarkan dalam bentukan 2D pada sebuah drawing. Feature adalah bentukan dan operasi – operasi yang membentuk part. Base feature merupakan feature yang pertama kali dibuat. Extension file untuk part SolidWorks adalah .SLDPRT.
2.
Assembly
Adalah sebuah document dimana parts, feature dan assembly lain(Sub Assembly) dipasangkan/ disatukan bersama. Extension file untuk SolidWorks Assembly adalah .SLDASM.
Adalah sebuah document dimana parts, feature dan assembly lain(Sub Assembly) dipasangkan/ disatukan bersama. Extension file untuk SolidWorks Assembly adalah .SLDASM.
3.
Drawing
Adalah tempates yang digunakan untuk membuat gambar kerja 2D/2D engineering Drawing dari single component ( part ) mauun Assembly yang sudah kita buat. Extension file Untuk SolidWorks Drawing adalah .SLDDRW.
Fungsi-fungsi toolbar di solidwork antara lain:
Adalah tempates yang digunakan untuk membuat gambar kerja 2D/2D engineering Drawing dari single component ( part ) mauun Assembly yang sudah kita buat. Extension file Untuk SolidWorks Drawing adalah .SLDDRW.
Fungsi-fungsi toolbar di solidwork antara lain:
–
Equation berfungsi untuk membuat hubungan antara sketsa yang dibuat dengan
suatu persamaan.
–
Line berfungsi perintah untuk membuat garis
–
Rectangle berfungsi perintah untuk membuat persegi, persegi panjang dan
trapesium
–
Circle berfungsi membuat lingkaran
–
Centerpoint Arc berfungsi untuk membuat busur lingkaran dengan titik pusat
lingkaran sebagai acuan dan jari-jari lingakaran
–
Tangent Arc berfungsi untuk membuat busur lingaran dengan acuan titik sketsa
yang dibuat sebelumnya
–
3 Point Arc berfungsi untuk membuat busur lingkaran dengan diameter lingkaran
sebagai acuan dan tinggi lingkaran
–
Spline berfungsi untuk membuat busur yang tidak beraturan dapat diatur sesuai
dengan keinganan
–
Centerline berfungsi sebagai garis kontruksi. Solidwork tidak akan membaca
sebagai suatu entities, tetapi lebih sebagai kontruksi saja
–
Sketch Fillet berfungsi untuk membentuk lengkungan pada tiap ujung sketsa
–
Mirror Entities berfungsi untuk menduplikatkan sketsa yang dibuat dengan
prinsip kerja cermin
–
Offset Entities berfungsi sebagai untuk menggandakan sketch dengan jarak
tertentu, fungsi ini cukup berguna dalam membantu membuat sketch yang sama pada
jarak tertentu
–
Trim Entities berfungsi untuk menghapus suatu garis pada sketch
–
Move berfungsi untuk memindahkan sketsa
–
Fotate berfungsi untuk memutar sketsa
–
Scale berfungsi untuk memperbesar/memperkecil sketsa
–
Copy berfungsi untuk menduplikat sketsa lebih dari satu dan sembarang tempat
–
Linear pattern berfungsi untuk menduplilat sketsa berdasarkan arah horizontal
dan vertikal sedangkan Circular pattern berfungsi untuk menduplikat sketsa
membentuk radius tertentu. Keduanya dapat di duplikat lebih dari 1.
–
Smart diumension berfungsi perintah unutk memberikan dimensi
–
Horisontal berfungsi untuk menetapkan sketsa adalah garis horisontal
–
Vertikal berfungsi untuk menetapkan sketsa adalah garis vertikal
–
Collinear berfungsi untuk menetapkan sketsa saling berhimpitan (line dengan
line)
–
Perpendicular berfungsi untuk menetapkan sketsa saling tegak lurus
–
Parallel berfungsi untuk menetapkan sketsa saling sejajar
–
Equal berfungsi untuk menetapkan nilai sketsa adalah sama
–
Coradial berfungsi untuk menetapkan sketsa berhimpitan (circle dengan circle)
–
Concentric berfungsi untuk menetapkan sketsa pada satu titik pusat (circle
dengan circle)
–
Fix Berfungsi untuk menetapkan sketsa tidak bergerak/diam
–
Design Table berfungsi untuk membuat variasi desain 3D sehingga mempersingkat
waktu dalam mendesain model yang sama
–
Extrude Boss berfungsi Perintah untuk membuat bangunan 3D dengan memasukkan
nilai height
–
Extrude Cut berfungsi Perintah untuk memotong bangun 3D yang sudah dibuat
sebelumnya
–
Fillet berfungsi Perintah untuk melengkungkan ujung dari bangun 3D
–
Chamfer berfungsi Perintah untuk memotong ujung dari bangun 3D
–
Plane Merupakan bidang referensi sketsa. Plane ini sangat penting karena setiap
sketsa atau bangun 3D yang akan dibuat harus memiliki Plane
–
Axis Merupakan bidang referensi sketsa berupa garis. Fungsinya hamper sama
dengan Plane
–
Rib berfungsi Perintah untuk membuat rusuk/penyangga
–
Shell berfungsi Perintah kombinasi offset pada sketch dengan Extrude Cut
–
Draft berfungsi Perintah untuk meninggikan model 3D dengan ketentuan sudut
tertentu
–
Revolved Boss berfungsi Berfungsi untuk memutar sketsa menjadi bangun putar
dengan menggunakan acuan
–
Revolved Cut berfungsi Berfungsi untuk memotong sketsa dengan cbangun putar
sebagai referensi potongan
–
Swept Boss/Base berfungsi untuk membuat bangun 3D dengan acuan 2 sketsa sebagai
height dan bentuk
bangun
3D‐nya
–
Linear Pattern berfungsi Sama dengan linear pattern pada sketch
–
Circular Pattern berfungsi Sama dengan circular pattern pada sketch
–
Mirror berfungsi Sama dengan mirror pada sketch
–
Lofted Boss/Base berfungsi Perintah menyambungkan beberapa sketch pada plane
yang berbeda sehingga terbentuk suatu model tertentu
–
Assembly berfungsi untuk menggabungkan beberapa part sehingga menjadi satu
keutuhan sistem secara fungsional
–
Insert Components berfungsi Perintah untuk memasukkan part ke dalam lembar
kerja
–
Hide/Show Comp berfungsi Perintah untuk menampilkan atau menyembunyikan part
–
Edit Component berfungsi Perintah untuk merubah dimensi dari part
–
Move Component berfungsi Perintah untuk memindahkan part
–
Rotate Component berfungsi Perintah untuk memutar part
–
Mate berfungsi Perintah untuk menempel part dengan part lainnya dengan relasi
yang diinginkan
PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER)
Pengertian
Programmable Logic Controllers (PLC) adalah komputer elektronik yang
mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk
berbagai tipe dan tingkat kesulitan yang beraneka ragam. Definisi Programmable
Logic Controller menurut Capiel (1982) adalah :sistem elektronik yang
beroperasi secara dijital dan didisain untuk pemakaian di lingkungan industri,
dimana sistem ini menggunakan memori yang dapat diprogram untuk penyimpanan
secara internal instruksi-instruksi yang mengimplementasikan fungsi-fungsi
spesifik seperti logika, urutan, perwaktuan, pencacahan dan operasi aritmatik
untuk mengontrol mesin atau proses melalui modul-modul I/O dijital maupun
analog.
Berdasarkan
namanya konsep PLC adalah sebagai berikut :
1.
Programmable, menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk menyimpan
program yang telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah fungsi atau
kegunaannya.
2.
Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan
logic (ALU), yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan,
membagi, mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain sebagainya.
3.
Controller, menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses
sehingga menghasilkan output yang diinginkan.
PLC ini dirancang untuk menggantikan
suatu rangkaian relay sequensial dalam suatu sistem kontrol. Selain dapat diprogram, alat ini juga dapat dikendalikan,
dan dioperasikan oleh orang yang tidak memiliki pengetahuan di bidang
pengoperasian komputer secara khusus. PLC ini memiliki bahasa pemrograman yang
mudah dipahami dan dapat dioperasikan bila program yang telah dibuat
dengan menggunakan software yang sesuai dengan jenis PLC yang digunakan sudah
dimasukkan.Alat ini bekerja berdasarkan input-input yang ada dan tergantung
dari keadaan pada suatu waktu tertentu yang kemudian akan meng-ON atau
meng-OFF kan output-output. 1
menunjukkan bahwa keadaan yang diharapkan terpenuhi sedangkan 0 berarti keadaan
yang diharapkan tidak terpenuhi. PLC juga dapat diterapkan untuk pengendalian
sistem yang memiliki output banyak.
Fungsi dan
kegunaan PLC sangat luas. Dalam prakteknya PLC dapat dibagi secara umum dan
secara khusus [4]. Secara umum fungsi PLC adalah sebagai berikut:
1.
Sekuensial Control. PLC memproses input sinyal biner menjadi output yang
digunakan untuk keperluan pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial),
disini PLC menjaga agar semua step atau langkah dalam proses sekuensial
berlangsung dalam urutan yang tepat.
2.
Monitoring Plant. PLC secara terus menerus memonitor status suatu sistem
(misalnya temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan yang
diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai sudah
melebihi batas) atau menampilkan pesan tersebut pada
operator.
Sedangkan fungsi
PLC secara khusus adalah dapat memberikan input ke CNC (Computerized
Numerical Control). Beberapa PLC dapat memberikan input ke CNC untuk
kepentingan pemrosesan lebih lanjut. CNC bila dibandingkan dengan PLC mempunyai
ketelitian yang lebih tinggi dan lebih mahal harganya. CNC biasanya dipakai
untuk proses finishing, membentuk benda kerja, moulding dan
sebagainya.
Prinsip kerja
sebuah PLC adalah menerima sinyal masukan proses yang dikendalikan lalu
melakukan serangkaian instruksi logika terhadap sinyal masukan tersebut sesuai
dengan program yang tersimpan dalam memori lalu menghasilkan sinyal keluaran
untuk mengendalikan aktuator atau peralatan lainnya.
Keuntungan
dan Kerugian PLC [2][5]
Dalam industri-industri yang ada sekarang ini, kehadiran PLC sangat dibutuhkan
terutama untuk menggantikan sistem wiring atau pengkabelan yang sebelumnya
masih digunakan dalam mengendalikan suatu sistem. Dengan menggunakan PLC akan
diperoleh banyak keuntungan diantaranya adalah sebagai berikut:
Ø Fleksibel
Pada masa lalu, tiap perangkat elektronik yang berbeda
dikendalikan dengan pengendalinya masing-masing. Misal sepuluh mesin
membutuhkan sepuluh pengendali, tetapi kini hanya dengan satu PLC
kesepuluh mesin tersebut dapat dijalankan dengan programnya
masing-masing.
Ø Perubahan dan pengkoreksian
kesalahan sistem lebih mudah
Bila salah satu sistem akan diubah atau dikoreksi maka
pengubahannya hanya dilakukan pada program yang terdapat di komputer, dalam
waktu yang relatif singkat, setelah itu didownload ke PLC-nya. Apabila tidak
menggunakan PLC, misalnya relay maka perubahannya dilakukan dengan cara
mengubah pengkabelannya. Cara ini tentunya memakan waktu yang lama.
Ø Jumlah kontak yang banyak
Jumlah kontak yang dimiliki oleh PLC pada masing-masing coil
lebih banyak daripada kontak yang dimiliki oleh sebuah relay.
Ø Harganya lebih murah
PLC mampu menyederhanakan banyak pengkabelan dibandingkan
dengan sebuah relay. Maka harga dari sebuah PLC lebih murah dibandingkan dengan
harga beberapa buah relay yang mampu melakukan pengkabelan dengan jumlah yang
sama dengan sebuah PLC. PLC mencakup relay, timers, counters, sequencers, dan
berbagai fungsi lainnya.
Ø Pilot running
PLC yang terprogram dapat dijalankan dan dievaluasi terlebih
dahulu di kantor atau laboratorium. Programnya dapat ditulis, diuji,
diobserbvasi dan dimodifikasi bila memang dibutuhkan dan hal ini menghemat
waktu bila dibandingkan dengan sistem relay konvensional yang diuji dengan
hasil terbaik di pabrik.
Ø Observasi visual
Selama program dijalankan, operasi pada PLC dapat dilihat
pada layar CRT. Kesalahan dari operasinya pun dapat diamati bila terjadi.
Ø Kecepatan operasi
Kecepatan operasi PLC lebih cepat dibandingkan dengan relay.
Kecepatan PLC ditentukan dengan waktu scannya dalam satuan millisecond.
Ø Metode Pemrograman Ladder
atau Boolean
Pemrograman PLC dapat dinyatakan dengan pemrograman ladder
bagi teknisi, atau aljabar Boolean bagi programmer yang bekerja di sistem
kontrol digital atau Boolean.
Ø Sifatnya tahan uji
Solid state device lebih tahan uji dibandingkan dengan relay
dan timers mekanik atau elektrik. PLC merupakan solid state device sehingga
bersifat lebih tahan uji.
Ø Menyederhanakan
komponen-komponen sistem kontrol
Dalam PLC juga terdapat counter, relay dan komponen-komponen
lainnya, sehingga tidak membutuhkan komponen-komponen tersebut sebagai
tambahan. Penggunaan relay membutuhkan counter, timer ataupun komponen-komponen
lainnya sebagai peralatan tambahan.
Ø Dokumentasi
Printout dari PLC dapat langsung diperoleh dan tidak perlu
melihat blueprint circuit-nya. Tidak seperti relay yang printout
sirkuitnya tidak dapat diperoleh.
Ø Keamanan
Pengubahan pada PLC tidak dapat dilakukan kecuali PLC tidak
dikunci dan diprogram. Jadi tidak ada orang yang tidak berkepentingan dapat
mengubah program PLC selama PLC tersebut dikunci.
Ø Dapat melakukan pengubahan
dengan pemrograman ulang
Karena PLC dapat diprogram ulang secara cepat, proses
produksi yang bercampur dapat diselesaikan. Misal bagian B akan dijalankan
tetapi bagian A masih dalam proses, maka proses pada bagian B dapat diprogram
ulang dalam satuan detik.
Ø Penambahan rangkaian lebih
cepat
Pengguna dapat menambah rangkaian pengendali sewaktu-waktu
dengan cepat, tanpa memerlukan tenaga dan biaya yang besar seperti pada
pengendali konvensional.
Selain keuntungan yang telah disebutkan di atas maka ada
kerugian yang dimiliki oleh PLC, yaitu:
Ø Teknologi yang masih baru
Pengubahan sistem kontrol lama yang menggunakan ladder atau
relay ke konsep komputer PLC merupakan hal yang sulit bagi sebagian orang
Ø Buruk untuk aplikasi program
yang tetap
Beberapa aplikasi merupakan aplikasi dengan satu fungsi.
Sedangkan PLC dapat mencakup beberapa fungsi sekaligus. Pada aplikasi dengan
satu fungsi jarang sekali dilakukan perubahan bahkan tidak sama sekali,
sehingga penggunaan PLC pada aplikasi dengan satu fungsi akan memboroskan
(biaya).
Ø Pertimbangan lingkungan
Dalam suatu pemrosesan, lingkungan mungkin mengalami
pemanasan yang tinggi, vibrasi yang kontak langsung dengan alat-alat elektronik
di dalam PLC dan hal ini bila terjadi terus menerus, mengganggu kinerja PLC
sehingga tidak berfungsi optimal.
Ø Operasi dengan rangkaian yang
tetap
Jika rangkaian pada sebuah operasi tidak diubah maka
penggunaan PLC lebih mahal dibanding dengan peralatan kontrol lainnya. PLC akan
menjadi lebih efektif bila program pada proses tersebut di-upgrade
secara periodik.
Bagian-Bagian
PLC
Sistem PLC
terdiri dari lima bagian pokok, yaitu:
Ø Central
processing unit (CPU). Bagian ini merupakan otak atau jantung PLC,
karena bagian ini merupakan bagian yang melakukan operasi / pemrosesan program
yang tersimpan dalam PLC. Disamping itu CPU juga melakukan pengawasan atas
semua operasional kerja PLC, transfer informasi melalui internal bus antara
PLC, memory dan unit I/O.
Bagian CPU ini antara lain adalah :
q Power Supply, power supply mengubah suplai masukan listrik menjadi suplai listrik yang sesuai dengan CPU dan seluruh komputer.
q Alterable Memory, terdiri dari banyak bagian, intinya bagian ini berupa chip yang isinya di letakkan pada chip RAM (Random Access Memory), tetapi isinya dapat diubah dan dihapus oleh pengguna / pemrogram. Bila tidak ada supplai listrik ke CPU maka isinya akan hilang, oleh sebab itu bagian ini disebut bersifat volatile, tetapi ada juga bagian yang tidak bersifat volatile.
q Fixed Memory, berisi program yang sudah diset oleh pembuat PLC, dibuat dalam bentuk chip khusus yang dinamakan ROM (Read Only Memory), dan tidak dapat diubah atau dihapus selama operasi CPU, karena itu bagian ini sering dinamakan memori non-volatile yang tidak akan terhapus isinya walaupun tidak ada listrik yang masuk ke dalam CPU. Selain itu dapat juga ditambahkan modul EEPROM atau Electrically Erasable Programmable Read Only Memory yang ditujukan untuk back up program utama RAM prosesor sehingga prosesor dapat diprogram untuk meload program EEPROM ke RAM jika program di RAM hilang atau rusak [6].
q Processor, adalah bagian yang mengontrol supaya informasi tetap jalan dari bagian yang satu ke bagian yang lain, bagian ini berisi rangkaian clock, sehingga masing-masing transfer informasi ke tempat lain tepat sampai pada waktunya
q Battery Backup, umumnya CPU memiliki bagian ini. Bagian ini berfungsi menjaga agar tidak ada kehilangan program yang telah dimasukkan ke dalam RAM PLC jika catu daya ke PLC tiba-tiba terputus.
Bagian CPU ini antara lain adalah :
q Power Supply, power supply mengubah suplai masukan listrik menjadi suplai listrik yang sesuai dengan CPU dan seluruh komputer.
q Alterable Memory, terdiri dari banyak bagian, intinya bagian ini berupa chip yang isinya di letakkan pada chip RAM (Random Access Memory), tetapi isinya dapat diubah dan dihapus oleh pengguna / pemrogram. Bila tidak ada supplai listrik ke CPU maka isinya akan hilang, oleh sebab itu bagian ini disebut bersifat volatile, tetapi ada juga bagian yang tidak bersifat volatile.
q Fixed Memory, berisi program yang sudah diset oleh pembuat PLC, dibuat dalam bentuk chip khusus yang dinamakan ROM (Read Only Memory), dan tidak dapat diubah atau dihapus selama operasi CPU, karena itu bagian ini sering dinamakan memori non-volatile yang tidak akan terhapus isinya walaupun tidak ada listrik yang masuk ke dalam CPU. Selain itu dapat juga ditambahkan modul EEPROM atau Electrically Erasable Programmable Read Only Memory yang ditujukan untuk back up program utama RAM prosesor sehingga prosesor dapat diprogram untuk meload program EEPROM ke RAM jika program di RAM hilang atau rusak [6].
q Processor, adalah bagian yang mengontrol supaya informasi tetap jalan dari bagian yang satu ke bagian yang lain, bagian ini berisi rangkaian clock, sehingga masing-masing transfer informasi ke tempat lain tepat sampai pada waktunya
q Battery Backup, umumnya CPU memiliki bagian ini. Bagian ini berfungsi menjaga agar tidak ada kehilangan program yang telah dimasukkan ke dalam RAM PLC jika catu daya ke PLC tiba-tiba terputus.
Ø Programmer
/ monitor (PM). Pemrograman dilakukan melalui keyboard sehingga alat
ini dinamakan Programmer. Dengan adanya Monitor maka dapat
dilihat apa yang diketik atau proses yang sedang dijalankan oleh PLC. Bentuk PM
ini ada yang besar seperti PC, ada juga yang berukuran kecil yaitu hand-eld
programmer dengan jendela tampilan yang kecil, dan ada juga yang berbentuk
laptop. PM dihubungkan dengan CPU melalui kabel. Setelah CPU selesai diprogram
maka PM tidak dipergunakan lagi untuk operasi proses PLC, sehingga bagian ini
hanya dibutuhkan satu buah untuk banyak CPU.
…
(deleted)…
Ø Modul
input / output (I/O).Input merupakan bagian yang menerima sinyal
elektrik dari sensor atau komponen lain dan sinyal itu dialirkan ke PLC untuk
diproses. Ada banyak jenis modul input yang dapat dipilih dan jenisnya
tergantung dari input yang akan digunakan. Jika input adalah limit
switches dan pushbutton dapat dipilih kartu input DC. Modul input
analog adalah kartu input khusus yang menggunakan ADC (Analog to
Digital Conversion) dimana kartu ini digunakan untuk input yang
berupa variable seperti temperatur, kecepatan, tekanan dan posisi. Pada umumnya
ada 8-32 input point setiap modul inputnya. Setiap point akan
ditandai sebagai alamat yang unik oleh prosesor.Output adalah bagian PLC
yang menyalurkan sinyal elektrik hasil pemrosesan PLC ke peralatan output.
Besaran informasi / sinyal elektrik itu dinyatakan dengan tegangan listrik
antara 5 – 15 volt DC dengan informasi diluar sistem tegangan yang bervariasi
antara 24 – 240 volt DC mapun AC. Kartu output biasanya mempunyai 6-32 output
point dalam sebuah single module. Kartu output analog adalah tipe
khusus dari modul output yang menggunakan DAC (Digital to Analog
Conversion). Modul output analog dapat mengambil nilai dalam 12 bit
dan mengubahnya ke dalam signal analog. Biasanya signal ini 0-10 volts DC atau
4-20 mA. Signal Analog biasanya digunakan pada peralatan seperti motor yang
mengoperasikan katup dan pneumatic position control devices.Bila
dibutuhkan, suatu sistem elektronik dapat ditambahkan untuk menghubungkan modul
ini ke tempat yang jauh. Proses operasi sebenarnya di bawah kendali PLC mungkin
saja jaraknya jauh, dapat saja ribuan meter.
Ø Printer. Alat ini memungkinkan program pada CPU dapat di printout atau dicetak. Informasi yang mungkin dicetak adalah diagram ladder, status register, status dan daftar dari kondisi-kondisi yang sedang dijalankan, timing diagram dari kontak, timing diagram dari register, dan lain-lain.
Ø Printer. Alat ini memungkinkan program pada CPU dapat di printout atau dicetak. Informasi yang mungkin dicetak adalah diagram ladder, status register, status dan daftar dari kondisi-kondisi yang sedang dijalankan, timing diagram dari kontak, timing diagram dari register, dan lain-lain.
Ø The Program Recorder / Player.
Alat ini digunakan untuk menyimpan
program dalam CPU. Pada PLC yang lama digunakan tape, sistem floopy disk.
Sekarang ini PLC semakin berkembang dengan
adanya hard disk yang digunakan untuk pemrograman dan perekaman. Program yang
telah direkam ini nantinya akan direkam kembali ke dalam CPU apabila program
aslinya hilang atau mengalami kesalahan.
Untuk
operasi yang besar, kemungkinan lain adalah menghubungkan CPU dengan komputer
utama (master computer) yang biasanya digunakan pada pabrik besar atau
proses yang mengkoodinasi banyak Sistem PLC .
Konsep Perancangan Sistem Kendali dengan PLC [7][8]
Dalam merancang suatu sistem kendali dibutuhkan pendekatan-pendekatan
sistematis dengan prosedure sebagai berikut :
1.
Rancangan Sistem Kendali
Dalam tahapan ini si perancang harus menentukan terlebih dahulu sistem apa yang
akan dikendalikan dan proses bagaimana yang akan ditempuh. Sistem yang
dikendalikan dapat berupa peralatan mesin ataupun proses yang terintegrasi yang
sering secara umum disebut dengan controlled system.
2.
Penentuan I/O
Pada tahap ini semua piranti masukan dan keluaran eksternal
yang akan dihubungkan PLC harus ditentukan. Piranti masukan dapat berupa
saklar, sensor, valve dan lain-lain sedangkan piranti keluaran dapat berupa
solenoid katup elektromagnetik dan lain-lain.
3.
Perancangan Program (Program Design)
Setelah ditentukan input dan output maka dilanjutkan
dengan proses merancang program dalam bentuk ladder diagram dengan mengikuti
aturan dan urutan operasi sistem kendali.
4.
Pemrograman (Programming)
5.
Menjalankan Sistem (Run The System)
Pada tahapan ini perlu dideteksi adanya kesalahan-kesalahan
satu persatu (debug), dan menguji secara cermat sampai kita memastikan bahwa
sistem aman untuk dijalankan.
AutoCAD
AutoCAD
adalah perangkat lunak komputer CAD
untuk menggambar 2 dimensi dan 3 dimensi yang dikembangkan oleh Autodesk. Keluarga produk AutoCAD, secara keseluruhan, adalah
software CAD yang paling banyak digunakan di dunia.
AutoCAD digunakan oleh insinyur sipil, land developers, arsitek, insinyur mesin, desainer
interior dan lain-lain.
Format data asli AutoCAD, DWG, dan yang lebih
tidak populer, Format data yang bisa dipertukarkan (interchange file format) DXF, secara de facto menjadi standard data CAD. Akhir-akhir ini AutoCAD
sudah mendukung DWF, sebuah format
yang diterbitkan dan dipromosikan oleh Autodesk untuk mempublikasikan data CAD.
AutoCAD saat ini hanya berjalan disistem
operasi Microsoft. Versi untuk Unix
dan Macintosh sempat dikeluarkan tahun 1980-an dan 1990-an, tetapi
kemudian tidak dilanjutkan. AutoCAD masih bisa berjalan di emulator seperti Virtual PC atau Wine.
AutoCAD dan AutoCAD LT tersedia dalam bahasa
Inggris, Jerman, Perancis, Italia, Spanyol, Jepang, Korea, Tionghoa Sederhana,
Tionghoa Tradisional, Rusia, Ceko, Polandia, Hongaria, Brasil, Portugis,
Denmark, Belanda, Swedia, Finlandia, Norwegia dan Vietnam.
Sumber
: