TUGAS
SOFTSKILL
“MATLAB”

Nama : Usman
NPM : 27412530
Kelas : 4ic07
FAKULTAS TEKNOLLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS GUNADARMA
KALIMALANG
2016



BAB
2
PENGANTAR MATLAB
Matlab (Matrix Laboratory) merupakan suatu program
komputer yang bisa membantu memecahkan berbagai masalah matematis yang kerap
kita temui dalam bidang teknis. Kita bisa memanfaatkan kemampuan Matlab untuk
menemukan solusi dari berbagai masalah numerik secara cepat, mulai hal yang
paling dasar, misalkan sistem 2 persamaan dengan 2 variabel:
x – 2y = 32
12x + 5y = 12
hingga yang kompleks, seperti mencari akar-akar
polinomial, interpolasi dari sejumlah data, perhitungan dengan matriks,
pengolahan sinyal, dan metoda numerik. Salah satu aspek yang sangat berguna
dari Matlab ialah kemampuannya untuk menggambarkan berbagai jenis grafik,
sehingga kita bisa memvisualisasikan data dan fungsi yang kompleks. Sebagai
contoh, tiga gambar berikut diciptakan dengan command surf
di Matlab. Dalam makalah ini kita akan mempelajari Matlab setahap demi
setahap, mulai dari hal yang sederhana hingga yang cukup kompleks. Yang perlu
kita persiapkan untuk belajar Matlab ialah seperangkat komputer yang sudah
terinstal program Matlab di dalamnya. Disini saya menggunakan Matlab versi 7.
Berikut adalah tampilan MATLAB versi 7:

Gambar 2.1 Tampilan Matlab Versi 7

Tabel 2.1 Operasi aritmatika dasar
Contoh
pemakaian Matlab untuk menyelesaikan masalah matematika sederhana:
a.
Penjumlahan
>>5+2
>>ans =
7
b.
Pengurangan
>>5-2
>>ans =
3
c.
Pembagian
>>4/2
>>ans =
2
d.
Perkalian
>>5*2
>>ans =
10
Ø Variabel
Sifat-sifat variabel dalam Matlab, yaitu:
a. Bersifat Case sensitive, membedakan huruf besar dan huruf kecil. Misal : Item ≠ item, f ≠ F.
b. Maksimum 19 karakter
c. Harus diawali dengan huruf, boleh
diikuti angka, tetapi tidak sebaliknya. Misal a12, tetapi tidak boleh 12a.
d.
Dua
kata dihubungkan dengan underscore. Misal : buku_tulis Bukan variabel khusus
yang sudah ditentukan dalam Matlab. Misal: ans, pi,
e. eps, flops, inf, NaN, i (dan) j, nargin,
nargout, realmin, realmax

Ø MATRIKS
Matriks ialah sekelompok
bilangan yang tersusun dalam segi-empat 2-dimensi. Di dalam Matlab, matriks
didefinisikan dengan jumlah baris dan kolomnya. Di Matlab terdapat pula matriks
berdimensi 3, 4, atau lebih, namun dalam buku ini kita batasi hingga 2-dimensi
saja. Sebenarnya, semua data bisa dinyatakan sebagai matriks. Skalar bisa
dianggap sebagai matriks satu baris – satu kolom (matriks 1×1), dan vektor bisa
dianggap sebagai matriks 1-dimensi: satu baris – n kolom, atau n baris – 1
kolom (matriks 1×n atau n×1). Semua perhitungan di Matlab dilakukan dengan
matriks,
Ø Mendefenisikan Matriks
Matriks adalah
kelompok bilangan yang disusun dalam suatu jajaran berbentuk persegi atau
persegi panjang yang terdiri atas baris-baris atau kolom-kolom. Misalkan
matriks A terdiri atas m baris dan n kolom, maka matriks A dikatakan berordo m×
n yang ditulis m n A × . Banyaknya elemen matriks A adalah (m×
n ) buah dengan elemen-elemen matriks dilambangkan ij a untuk i
= 1...m dan j = 1...n .
Bentuk umum matriks A adalah

Sebuah matriks dalam Matlab didefinisikan dengan beberapa
cara, yaitu :
a. Menuliskan
semua elemen matriks dalam satu baris dengan dipisahkan tanda titik koma (;)
>> A=[1 2 4;2 4 5;2 1 2]
A =
1
2 4
2
4 5
2
1 2
b.
Menuliskan semua elemen matriks per
barisnya
>> A=[1 2 4
2 4 5
2 1 2]
A =
1
2 4
2
4 5
2
1 2
c. Menuliskan/mendefinisikan
terlebih dahulu elemen matriks per baris matriks
>> a1=[1 2 4]
a1 =
1
2 4
>> a2=[2 4
5]
a2 =
2 4 5
>> a3=[2 1
2]
a3 =
2
1 2
> >
A=[a1;a2;a3]
A =
1 2 4
2 4 5
2 1 2
Ø Merujuk
Elemen Matriks
Misalkan terdapat matriks A=

a.
Merujuk elemen matriks dalam baris tertentu
Elemen baris
pertama
>>
A(1,:)
ans
=
2 0 -9
Elemen baris
kedua
>>
A(2,:)
ans
=
8
9 0
Elemen baris
ke-n
>>
A(n,:)
b.
Merujuk elemen
matriks dalam kolom tertentu
Elemen kolom
pertama
>>
A(:,1)
ans
=
2
8
0
Elemen kolom kedua
>> A(:,2)
ans =
0
9
8
Elemen kolom ke-n
>> A(:,n)
c.
Merujuk elemen
baris ke-m dan kolom ke-n
Elemen baris
ke-2 kolm ke-3
>>
A(2,3)
ans =
0
Elemen
baris ke-3 kolom ke-2
>>
A(3,2)
ans
=
8
Elemen
baris ke-m kolom ke-n
>>
A(m,n)
d. Merujuk elemen baris ke-m kolom tertentu
Elemen
baris ke-2 kolom 2 sampai 3
>>
A(2,2:3)
ans
=
9 0
e.
Merujuk elemen
baris tertentu kolom ke-n
Elemen baris
ke-2 sampai 3 kolom ke-3
>>
A(2:3,3)
ans
=
0
-7
Ø Ukuran Matriks
Misalkan matriks A= 

a.
Menentukan
ukuran baris dan kolom matriks A
>> A=[2 3 -4 0 0;3 -3 -1 -1 1;0 3 -3 4 9]
A =
2
3 -4
0 0
3 -3
-1 -1 1
0 3 -3
4 9
>> S=size(A)
S =
3 5
>> [m,n]=size(A)
m =
3
n =
5
(m = baris dan n = kolom)
b.
Banyaknya
baris suatu matriks
>> m=size(A,1)
m =
3
c.
Banyaknya
kolom suatu matriks
>> n=size(A,2)
n =
5
Ø Matriks Khusus
a.
Matriks
Identitas
Matriks Identitas adalah suatu matriks diagonal berordo n
dengan elemen-elemen pada diagonal utama bernilai 1
>> I=eye(2)
I =
1 0
0 1
>> I=eye(3)
I =
1 0 0
0 1 0
0 0 1
>> I=eye(4)
I =
1 0 0 0
0 1 0 0
0 0 1 0
0 0 0 1
>> I=eye(2,4)
I =
1 0 0 0
0 1 0 0
>> I=eye(3,4)
I =
1 0 0 0
0 1 0 0
0 0 1 0
b.
Matriks Ones
Matriks ones adalah suatu matriks berordo m× n yang
setiap elemennya bernilai
Satu
>> A=ones(1,1)
A =
1
>> A=ones(3,1)
A =
1
1
1
>> A=ones(1,3)
A =
1 1 1
>> A=ones(4,3)
A =
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
>> A=ones(3,4)
A =
1 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1 1
c.
Matriks Zeros
Matriks Zeros adalah suatu matriks berordo m× n yang
setiap elemennya
bernilai nol
>> A=zeros(1,1)
A =
0
>> A=zeros(2,1)
A =
0
0
>> A=zeros(1,2)
A =
0 0
>> A=zeros(2,2)
A =
0 0
0 0
>> A=zeros(2,3)
A =
0 0 0
0 0 0

Ø PENYELESAIAN SPL
Dalam aljabar
linear, eliminasi Gauss-Jordan adalah versi dari eliminasi Gauss.Pada metode
eliminasi Gauss-Jordan kita membuat nol elemen-elemen di bawah maupun di atas
diagonal utama suatu matriks. Hasilnya adalah matriks tereduksi yang berupa
matriks diagonal satuan (semua elemen pada diagonal utama bernilai 1,
elemen-elemen lainnya nol).
Contoh :
x + y + z = 6
x + 2y - z =2
2x + y + 2z = 10
Ø Langkah -Langkah Penyelesaian
SPL
Langkah-langkah
untuk menyelesaikan persoalan SPL diatas adalah sebagai berikut :
1. Masukkan
persamaan ke dalam matriks mengikuti persamaan berikut
a11 x1 + a12 x2 + a13 x3 = b
a21 x1 + a22
x2 + a23 x3 = b2
a31 x1 + a32 x2 + a33 x3 = b3
Perintah input matriks pada Matlab
A=[111;12-1;212]
B=[6;2;10]
B=[6;2;10]
Sehingga
menjadi :
2. Kemudian kedua matriks disatukan
menjadi sebuah matriks baru,sebut saja matriks C
Perintah
input pada Matlab
C=[AB]
Output :
Karena angka
pertama pada baris pertama (a11)adalah 1 digunakan sebagai lead number untuk menol-kan a21 dan a31.
a21 : Agar a21 menjadi 0 maka dikurangi dengan baris pertama (a1i)
Perintah input : C(2,:) = C(2,:) - C(1,:)
Perintah input : C(2,:) = C(2,:) - C(1,:)
Perintah input : C(2,:) = C(2,:) - C(1,:)
C(2,:) dapat dibaca sebagai matriks C baris ke-2 dan
seluruh kolomnya
C(1,:) dapat dibaca sebagai matriks
C baris ke-1 dan seluruh kolomnya
Sehingga
C(2,:) = C(2,:) - C(1,:) dapat dibaca sebagai matriks C baris ke-2 dan seluruh kolomnya = matriks C baris
ke-2 dan seluruh kolomnya - matriks C baris ke-1 dan
seluruh kolomnya
Output :
Baris ke_2 - Baris ke_1
|
a31 : Agar a31 menjadi 0 maka
dikurangi dengan baris pertama (a11)*2
Perintah input : C(3,:) = C(3,:) -
C(1,:)*2
Output :
Baris ke_3 - Baris ke_1 *(2)
|
3.
Karena angka kedua pada baris kedua
(a2.2) yang juga merupakan diagonal adalah
maka baris itu digunakan sebagai lead number untuk menol-kan a12 dan
a32.
a32:Agar a32 menjadi 0 maka ditambah dengan baris kedua (a2i)
a32:Agar a32 menjadi 0 maka ditambah dengan baris kedua (a2i)
Perintah
input : C(3,:) = C(3,:) +
C(2,:)
Output :
Output :
Baris ke_3 + Baris ke_2
|
a12 : Agar a12 menjadi 0 maka dikurangi
dengan baris kedua (a1i)
Perintah
input : C(1,:) = C(1,:) - C(2,:)
Output :
Baris ke_1 - Baris ke_2
|
Karena angka ketiga baris ketiga bukanlah
1 maka harus dirubah dulu menjadi satu untuk selanjutnya digunakan
sebagai lead number guna menol-kan a 13 dan a 23 ,caranya adalah dibagi dengan
-2
a33 : Agar a33 menjadi 1 maka dibagi dengan-2
Perintah input : C(3,:) = C(3,:) / -2
Output :
Baris ke_3 / -2
|
Karena a33 yang merupakan diagonal telah menjadi 1 maka dapat digunakan sebagai lead number untuk menol-kan a13 dan a23
a23
: Agar a23 menjadi 0 maka ditambah dengan a3i*(2)
Perintah input : C(2,:) = C(2,:) +
C(3,:) * 2
Output :
Baris ke_2 + Baris ke_3*(2)
|
a13 : Agar a13 menjadi 0 maka dikurangi
dengan a3i*(3)
Perintah input : C(1,:) = C(1,:) - C(3,:) * 3
Output :
Baris ke_1 - Baris ke_3*(3)
|
3. Setelah matruks C membentuk matriks identitas seperti di atas
,maka tampilkan hasil x,y,z menggunakan perintah C = (A\B)
Output:
X=1
|
Y=2 Z=3
|
Untuk membuktikan kebenarannya dapat diuji
ke dalam persamaan
x + y + z = 6 ----> 1+2+3= 6 (terbukti)
x + 2y - z = 2 ----> 1+2.(2)-3=2 (terbukti)
2x+y+2z=10---->2(1)+2+2(3)=10 (terbukti)
Ø
VISUALISASI DATA
Pada tingkatan pemodelan matematika, teknik
visualisasi data sangat penting untuk dapat mengetahui karakteristik suatu
data. Matlab menyediakan teknik visualisasi data hingga tiga dimensi. Berikut
diberikan contoh teknik visualisasi data menggunakan Matlab.
Ø Visualisasi
Data Dengan Grafik Fungsi
a.
Membuat grafik 2 dimensi
>>
sudut = [0:4.*360];
>>
y=sin (sudut*pi/180);
>>
plot (sudut,y)

Gambar 5.1 Grafik 2 dimensi
b. Membuat Title dari Grafik
>>
sudut=[0:4.*360];
>>
sin (sudut.*pi/180);
>>
plot (sudut,y)
>>
title (‘Grafik Fungsi sinus’)
>>
xlabel(‘Sudut dalam derajat’)
>>
ylabel (‘Nilain sinus’)

Gambar 5.1.1 Grafik dengan Title
c. Menampilkan garis-garis dimensi pada grafik
>>sudut
=[0:4.*360];
>>y=sin(sudut.*pi/180);
>>plot(sudut,y)
>>title(‘Grafik
fungsi sinus’)
>>xlabel(‘sudut
dalam derajat’)
>>ylabel(‘nilai
sinus’)
>>grid
on;

Gambar 5.1.2 Garis-garis grafik
d. Grafik 3 Dimensi
Perintah
menggambar grafik 3D
surf(x,y,z)

Misalkan:
>>
x=[1 2 3] x = 1 2 3
>>
y=[1 2 3 4] y = 1 2 3 4
>>
z=[2 5 10;5 8 13;10 13 18;17 20 25]

Gambar 5.1.3 Grafik 3 Dimensi
e.
Grafik 3 Dimensi
Semu
Apabila penafsiran grafik 3D seperti tercetak di muka
masih dirasakan sulit, MATLAB telah menyediakan perintah untuk membuat grafik
3D menjadi grafik 2D.
>> pcolor(x,y,z)
>> xlabel('x')
>> ylabel('y')
>> zlabel('z')
>> shading interp
>> colorbar

Gambar 5.1.4
Grafik 3 dimensi semu

Ø
IF –ELSE
dan SWITCH CASE
Ø
If
–Else
Sintaks dalam if else adalah
if ekspresi_ logika
Aturan-aturan dalam program keputusan di Matlab adalah
If perintah pertama benar maka akan
mengerjakan perintah pertama elseif
ekspresi_logika % Jika salah akan
mengecek elseif berikutnya perintah2.
……
elseif
perintah ke-n
end
Contoh :
%script untuk menentukan
kelulusan
Nilai=input(‘Berapa nilainya
:’)
if Nilai >= 60
disp(‘Selamat Anda Lulus’)
elseif Nilai<60
disp(‘Maaf Anda Gagal’)
end
6.2
Switch Case
Sintak pada switch case adalah
switch ekspresi
case{tes_ekspresi1}
deret_perintah1
case { tes_ekspresi2}
deret_perintah2
otherwise
deret_perintah3
end
Contoh:
disp(‘Masukkan pilihan anda
(1-inf)’)
x=input('pilihan ');
40
switch x
case{1}
disp('pilihan no 1')
case {2}
disp('pilihan no 2')
otherwise
disp('pilihan anda ')
disp(x)
end
Ø
While
End
Sintaks program pada while end adalah
while ekspresi
perintah_ke_1
…
…
perintah_ke_n
end
Aturan dalam while
end adalah sebagai berikut :
1. Perintah ke 1 s/d ke n akan terus dikerjakan selama
kondisi dalam ekspresi masih dipenuhi (bernilai benar).
2. Perintah
dalam while end harus memuat penambahan atau pembaharuan counter (pengendali),
sehingga kondisi dalam ekspresi selalu berganti.
Contoh penggunaan while end :
n=0;
while n < 5
disp(n)
n=n+1;
end
Selama n < 5 maka
disp(n) dan n=n+1 akan terus dikerjakan.
Pembaharuan conter dalam perintah di atas adalah : n=n+1

SUMBER
https://www.scribd.com/search-app?page=1&content_type=documents&query=MATLAB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar